POTENSI TPS RAWAN PILKADA SERENTAK 2024, BAWASLU BATENG PETAKAN KERAWANAN
|
BAWASLU-BATENG, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada pilkada serentak 2024 untuk mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara. Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Bateng, Muhammad Tamimi menyebutkan pemetaan TPS rawan dilakukan sebagai antisipasi terhadap kendala-kendala maupun gangguan yang dikhawatirkan muncul dan menjadi masalah baru saat proses Pemilihan Serentak Tahun 2024.
"Pemetaan TPS rawan ini kami lakukan sebagai langkah antisipatif untuk memastikan bahwa pemilu berjalan dengan lancar tanpa adanya kecurangan yang dapat merusak integritas proses demokrasi. Kami berfokus pada daerah-daerah yang sebelumnya memiliki tingkat kerawanan tinggi dalam pilkada-pilkada sebelumnya," ujar Tamimi saat ditemui di Kantor Bawaslu Kabupaten Bangka tengah, Rabu (20/11/2024).
Tamimi menambahkan bahwa terdapat 8 (delapan) variabel TPS Rawan yakni pengguna hak pilih, keamanan, politik uang, politisasi sara, netralitas, logistik, lokasi TPS, jaringan internet dan listrik. Dari variabel tersebut sejumlah 170 TPS yang berpotensi rawan dari 297 TPS se-Bateng. ”Rinciannya pada variabel penggunaan hak pilih 52 TPS terdapat pemilih disabilitas, 19 TPS terdapat penyelenggara Pemilihan yang meruapakan pemilih di luar domisili TPS yang bertugas, 4 TPS terdapat potensi pemilih memenuhi syarat namun tidak terdaftar di DPT (potensi DPK), 26 TPS terdapat pemilih pindahan (DPTB), dan 38 TPS terdapat pemilih DPT yang sudah tidak memenuhi syarat (Meninggal dunia, Alih status menjadi TNI/POLRI). Adapun dari variabel keamanan, terdapat 4 TPS yang terdapat penolakan penyelenggaraan pemungutan suara, variabel netralitas terdapat 2 TPS dengan histori petugas KPPS berkampanye untuk pasangan calon, terkait variabel logistik, terdapat 1 TPS yang pernah mengalami kekurangan dan kelebihan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara dan 3 TPS yang pernah mengalami riwayat kerusakan di TPS pada saat Pemilu,” Jelas Tamimi.
Lebih lanjut Ia menambahkan dari variabel lokasi TPS, terdapat 9 TPS di dekat wilayah kerja pertambangan dan pabrik, 2 TPS yang sulit dijangkau, dan 2 TPS yang lokasinya dekat dengan rumah pasangan calon atau tim sukses. Sementara, terkait jaringan internet, terdapat 9 TPS yang terkendala jaringan internet. "Terhadap data TPS rawan, Bawaslu melakukan strategi pencegahan, di antaranya, pertama Bawaslu melakukan patroli pengawasan di wilayah TPS rawan, kemudian melakukan koordinasi dan konsolidasi kepada pemangku kepentingan terkait," tuturnya.
"Strategi ketiga, yakni melalukan sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat. Strategi keempat kolaborasi dengan pemantau pemilihan, pegiat kepemiluan, organisasi masyarakat dan pengawas partisipatif. Kelima, menyediakan posko pengaduan masyarakat di setiap level yang bisa diakses masyarakat, baik secara offline maupun online," pungkas Tamimi. Bawaslu Bateng juga telah melakukan pengawasan langsung untuk memastikan ketersediaan logistik pemilihan di TPS dengan melakukan pengawasan melekat pada setiap tahapan logistik untuk memastikan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan, serta akurasi data pemilih dan penggunaan hak pilih.
Penulis dan Foto: Suaidah
Editor: Riduwan